Home » » Malam Minggu Mimin

Malam Minggu Mimin

Cerpen Komedi by: Muhammad Syams


Dengan langkah yang tak sempurna seperti curut kena tipes, Mimin berusaha sekuat tenaga pulang ke rumahnya. Tubuhnya linglung, seolah habis minum miras yang dioplos dengan spirtus. Dia baru pulang dari rumah kekasihnya, tapi alangkah terkejutnya ia melihat kekasihnya bermesraan dengan janda beranak dua. Tak kuat melihat kejadian yang jijik tapi menyenangkan itu, Mimin memutuskan hubungannya tanpa syarat. Tak heran, sepanjang jalan ia meneteskan air mata sambil bernyanyi lagu barat yang paling romantis yaitu One Thausand Town yang dipopulerkan Didi Kempot.

            Kesedihan Mimin makin mendalam setelah ditinggal 2 sahabatnya, yaitu Riko dan Rika. Riko adalah monyet piaraannya yang kena razia Satpol PP. Sedangkan Rika adalah kucingnya yang baru saja mati keracunan bensin. Sekarang Mimin kesepihan. Untuk menghibur hatinya, ia curhat dengan bonekanya yang lucu dan imut yaitu jelangkung. Meskipun dia tahu bonekanya tak mungkin bisa memberi solusi, tapi mulutnya seperti motor yang baru ganti oli, terus ngedumel nggak jelas.

            Tangis yang tak henti-henti membuat Mimin lapar. Memang malam minggu ini adalah malam yang sial baginya. Semua makanan di dapur kosong, sebiji nasi pun tak ada. Tak guna menunggu ibunya yang pergi arisan sendal jepit bersama warga. Pasti larut malam pulangnya. Terpaksa ia makan nasi aking bekas Riko, yang ada di tasnya.  Lumayanlah buat mengganjal perutnya.

            ***
        
    Uhuk...Uhuk..., Handphone Mimin berbunyi.

            “Hallo, Min. Gue pengen jelasin sesuatu. Itu tadi tante gue dan gue digoda,” jelas kekasih mimin.

            “ Kok kayaknya lho nafsu banget, tadi?”

            “Namanya rizki, ya sayang dong kalau ditolak. Eh, maksudnya tadi tak ada maksud...,” jawab kekasih mimin sedikit takut.

            “Tapi, enak kan?”

            “Enak sih. Upsss... maksud gue tadi itu cuma latihan buat persipan theater. Tante gue kebetulan berperan sebagai wanita penghibur. Please, Min. Berikan kesempatan kedua!”

            Belum sempat dapat jawaban dari Mimin, kekasihnya sudah kehabisan pulsa. Mimin makin kesel. HP-nya dibanting begitu kerasnya di atas kasur. Langsung ia menuju kamar mandi menyalahkan shower. Dia meniru adegan yang ada di sinetron-sinetron ketika hatinya kesal, pasti tubuhnya dibasahi dengan air dari shower. 

“Mimin...Jangan boros-boros. Ingat ya! biaya air sekarang makin mahal, naik  50 rupiah,” teriak ibunya Mimin yang baru saja pulang.

                                                                      ***

Kikuk...Kikuk..., Handphone Mimin berdering lagi.

            “Hallo, Min. Maaf ya gue tadi kehabisan pulsa. Jauh banget lagi konternya, harus nyebrang sungai segala. Gimana keputusannya?

            “Iya, deh. Gue kasih kesempatan lagi. Awas kalau nakal lagi, gue sunat lho!”

            Mimin jingkrak-jinggrak di kasur untuk mengungkapkan kebahagiannya. Karena terlalu bersemangat, kasurnya ambruk. Tubuh Mimin tersungkur dan kepalanya benjol, tapi dia tetap tersenyum. Ibunya melihat kejadian yang cukup tragis itu. Bukannya marah tapi ibunya malah ngakak sambil gulng-guling.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.