Home » » Tukang Pijat Gadungan

Tukang Pijat Gadungan


Cerpen Komedi by: Muhammad Syams

Tak ada yang mampu mengalahkan keteguhan Jono, kecuali Mario Teguh. Hanya dialah pengangguran yang penuh kebahagiaan. Bayangkan, BBM naik. Pasti, semua barang-barang juga naik. Selain Jono pasti sudah bunuh diri nyebur kobokan ketika tak mampu membeli beras. Beda dengan Jono, dengan berpegangan pada pribahasa “Tak Ada Rotan Akar Pun Jadi” Meskipun tak ada beras, sekam padi milik tetangga pun dimakan dengan lahap.

            Jono terpaksa harus mencari kerja agar tubunya tak semakin kurus gara-gara keseringan makan sekam. Memang sulit bagi Jono untuk mencari kerja karena hanya lulusan TK. Ide berawal dari kesulitan. Dengan spontan Jono menemukan ide untuk menciptakan pekerjaan sendiri. Pekerjaan yang mulia, bermanfaat, dan sering dicari orang, yaitu tukang pijat.

            Tanpa keahlian memijat ia berani menulis promo pijat di atas kertas bekas nasi bungkus. Tangannya begitu lunglai menari di atas kertas. Dengan gaya goyang gergaji dan goyang itik, akhirnya selesai juga tulisan promo pijat untuk yang pertama kali. Betapa bahagianya Jono hingga berlinang air mata.

pegal –pegal, keseleo, nyeri punggung Jono Ahlinya.
            Langsung datang di Jl. Berlubang Gang 6 style.
            Diskon 100%  alias GRATIS untuk  pelanggan  terakhir.
            Jotos ( Jono Pasti Joss) Anda puas saya lemas. 

            Sepuluh kertas promo sudah terseber di penjuru desa. Semua ditempel di tempat yang strategis. Misal, WC umum, tiang listrik, dan beberapa pohon besar. Setelah selesai menempel, Jono bersantai di rumahnya yang reyot sambil menyeruput wedang brotowali. Di rumah idamannya yang lebih mirip kandang sapi, ia membayangkan banyak orang datang untuk menggunakan jasanya.

                                                            ***
            Penantian Jono sia-sia. 2 hari 2 malam tak ada orang satupun yang mendatangi rumahnya. Jono makin bingung, tapi di tengah kebingungannya dia mendapat ide cemerlang. Dia memutuskan keliling kampung untuk menawarkan jasanya. Berharap meraup pelanggan banyak dan memeroleh uang berlimpah.
            “Pijat, pijat...Pijat, pijat,  teriak  Jono dengan suaranya yang serak.

            “Pak, sini. Saya keseloe.”Seorang wanita memanggil Jono.

            Segera saja Jono menghampiri secepat kilat. Dengan gagahnya ia berjalan sambil mengeluarkan senjata andalannya yaitu minyak jelantah untuk mengurut.

            “Sudah pengalaman ya, Pak?”

            “Sudah. Kemarin Pak Lurah juga keseleoh.”

            “Pak Lurahnya sembuh, ya?”

            “Alhamdulilillah. Sekarang Pak Lurah lumpuh permanen.”Jono salah merangkai kata karena memang bibirnya tergeser 1 cm dari tempat asalnya.

            “Maaf, Pak. Nggak jadi. Tuh lihat! Sudah sembuh kan, saya,”tegas wanita tersebut sambil menggoyang-goyangkan kakinya. 

            “Kebetulan saya kan orangnya sakti, jadi belum dipijat pun sudah sembuh, jadi cukup 50 ribu saja.” Jono berusaha berbohong agar segera mendapat uang.

            Wanita tersebut memberikan uang 50 ribu kepada Jono, meski terpaksa. Wanita itu takut kena kutukan Jono, karena bertampang klenik banget atau dia takut lumpuh seperti yang dialami Pak RT.
Karena begitu bahagianya, Jono melakukan selebrasi jungkir balik seperti pemain sepak bola yang baru cetak gol. Sekarang, uang 50 ribu di tangannaya mampu mengkonspirasi perutnya yang sedang dalam masa paceklik.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.